Di ufuk fajar yang merekah
lihatlah ...
lukisan keringat yang terempas lelah
terbelenggu di antara gugusan resah
"yakinkan angin malam itu takkan lelah, Kang"
"tanpa senyum di wajahmu, takkan ada ketingat itu ..."
ah, ...
segalanya hanya mimpi
telah lam tersimpan
menyelusup dalam alunan penderitaan
biarlah semuanya menjadi kenangan
meski selalu menyakitkan
"nak, jika kelak ombak tak perbah berhenti,
tak usah kau punya hati..."
"ombak itu deru kehidupan, pak,
kita tak bisa hidup tanpanya ..."
"akang berangkat dulu...
mungkin esok masih bersinar
akan ku bawa banyak ikan
meski jala ini banyak berlubang"
Hah ....
angin masih kencang
dan aku tetap menjadi karang
setelah fajar membentang
adakah petang akan hilang?
semoga Tuhan
masih ada d lautan ...
lihatlah ...
lukisan keringat yang terempas lelah
terbelenggu di antara gugusan resah
"yakinkan angin malam itu takkan lelah, Kang"
"tanpa senyum di wajahmu, takkan ada ketingat itu ..."
ah, ...
segalanya hanya mimpi
telah lam tersimpan
menyelusup dalam alunan penderitaan
biarlah semuanya menjadi kenangan
meski selalu menyakitkan
"nak, jika kelak ombak tak perbah berhenti,
tak usah kau punya hati..."
"ombak itu deru kehidupan, pak,
kita tak bisa hidup tanpanya ..."
"akang berangkat dulu...
mungkin esok masih bersinar
akan ku bawa banyak ikan
meski jala ini banyak berlubang"
Hah ....
angin masih kencang
dan aku tetap menjadi karang
setelah fajar membentang
adakah petang akan hilang?
semoga Tuhan
masih ada d lautan ...
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar