Ilustrasi. Ani Yudhoyono
JAKARTA - Maraknya bursa calon presiden meski pemilu masih lama bukan tanpa alasan kuat. Disamping karena para tokoh politik senior tak akan berlaga kembali di 2014, nama para kandidat sengaja dilontarkan sejak dini untuk mengetahui respons publik.
“Saya kira ini bertujuan untuk menguji sejauh mana penerimaan publik terhadap nama-nama yang mereka lempar ke pasar pemilih,” ujar Pengamat politik dari Universitas Paramadina M Ikhsan Tualeka kepada okezone di Jakarta, Kamis (30/12/2010).
Nama Ani Yudhoyono, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Puan Maharani, dan Hatta Radjasa belakangan telah santer disebut-sebut akan menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. Namun belum tentu mereka akan berlaga di bursa capres.
Setelah dilempar ke publik bisa jadi partai-partai atau tim sukses para kandidat di atas akan melakukan survei tertutup untuk mengetahui sejauhmana penerimaan publik terhadap mereka apabila benar-benar mencalonkan diri. Dalam kaitan ini unsur popularitas dan akseptabilitas sangat diperhatikan.
“Mungkin saja ada survei untuk deteksi lebih akurat. Tapi ini pada dasarnya adalah uji publik secara terbuka, bisa dilihat dari media apa komentar para tokoh-tokoh politik lain, mereka resisten atau menerima,” terangnya.
Hasil survei selanjutnya akan diolah untuk menentukan strategi apa yang paling jitu untuk merengkuh simpati publik agar bisa memenangkan pertarungan pilpres di 2014 mendatang.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar