ilustrasi
PEKANBARU - Malam pergantian tahun tinggal menghitung jam. Banyak cara yang dilakukan untuk merayakannya.
Di Riau, pergantian tahun kerap dirayakan dengan pesta seks bebas yang dilakukan oleh muda-mudi yang belum mempunyai ikatan pernikahan.
Demikian disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, yang mengaku bahwa pada malam-malam pergantian tahun sebelumnya banyak menerima pengaduan masyakat tentang muda-mudi melakukan hubungan seks bebas.
“Kita sangat prihatin atas banyaknya laporan masyarakat. Dimana mereka para kaula muda khususnya putri melepaskan keperawanannya pada saat tahun baru sebelum adanya tali pernikahan,” kata Ketua MUI Riau Mahdini dalam perbincangan dengan okezone di Pekanbaru, Jumat (31/12/2010).
Untuk itu, peranan orang tua sangat diharapkan untuk mendidik anak-anak muda sebagai penerus bangsa agar bisa melindungi mereka dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama dan syariat Islam.
Karena selama ini, kata dia, malam pergantian tahun yang bersifat seremonial banyak menimbulkan mudarat dari pada mamfaatnya. Seperti mengidupkan petasan, pesta kembang api, bergadang hingga larut malam, dan lain sebagainya.
“Khusus kaum putri jangan sampai tidur sampai larut malam dalam pergantiaan tahun ini. Jagalah harkat dan martabat sebagai wanita. Jangan lagi ada melepaskan keperawanan hanya untuk pesta tahun baru,” imbaunya.
MUI juga berharap, dalam hal ini peran polisi dapat ditingkatkan untuk mencegah perbuatan maksiat. Apalagi Riau dikenal sebagai negeri melayu yang kental dengan nuansa Islami.
“Jika polisi ingin mencari pahala, cegahlah perbuatan maksiat saat perayaan tahun baru nanti. Karena polisi mempunyai banyak kesempatan dan kewajiban,” imbaunya.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar