Pages

Mekanisme dan Legalitas Forex


Faktor lainnya adalah masalah legalitas. Coba bayangkan dalam sebuah investasi forex. Anda telah berinvestasi forex dan menghasilkan ratusan persen keuntungan dari perdagangan forex Anda. Lalu tibalah waktunya untuk mencairkan uang Anda. Dan ternyata perusahaan tempat Anda berinvestasi adalah perusahaan forex tersebut melarikan diri dan tergolong perusahaan ilegal. Nah sampai disini, berakhir sudah impian menikmati profit ratusan persen tersebut.
Pada pemula forex dan mereka yang terjun langsung didalamnya cenderung lebih menyukai melihat platform yang disajikan atau regulasi trading yang memihak kepada konsumen. Tapi Saya beritahu Anda: Platform yang bagus dan regulasi yang memihak konsumen tidak menjamin Pialang tempat Anda berinvestasi legal!
Jadi, baca artikel ini baik-baik kalau Anda tidak ingin masuk perangkap para Forex Scammer!
Berikut adalah bagan mekanisme perdagangan forex:
Mekanisme transaksi forex






Seperti halnya dalam sebuah perdagangan jual-beli biasanya, dalam perdagangan forex pun pada dasarnya membutuhkan kedua sisi yaitu pembeli dan penjual. Namun disini bedanya, pembeli dan penjual tidak pernah melakukan pertemuan fisik secara langsung dan tidak pernah terjadi serah terima secara fisik juga. Semuanya dilakukan dalam bentuk perjanjian dan diperantarai oleh lembaga arvbitrase yang biasa disebut sebagai Pialang/  Broker.
Tugas Broker / Perusahaan Pialang adalah menjadi semacam pengumpul transaksi yang dilakukan secara retail oleh investor-investor di bawahnya untuk kemudian diteruskan kepada market atau bursa. Bursa disini adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam bertransaksi. Bahasa lainnya adalah market. Dan market kalau di Indonesiakan ya sama dengan pasar. Jadi bursa memang adalah pasar, tempat bertemunya Penjual dan Pembeli.
Perbedaan bursa dengan pasar konvensional adalah pada bursa biasanya tidak terjadi transaksi jual beli secara retail perorangan tetapi biasanya di akumulasikan dan baru kemudian di eksekusi.
Nah, Andai kata seorang investor, katakan saja namanya Amir, melihat peluang bahwa mata uang GBP (ingat, GBP artinya adalah Great Britain Poundsterling atau mata uang Inggris Raya) akan menguat terhadap US Dollar. Maka tentu saja sebagai seorang investor yang baik dan mencari keuntungan dia membeli GBP sesuai perhitungannya untuk kemudian disimpan sampai waktunya GBP menguat lalu Amir akan menjualnya kembali.

Katakanlah Amir membeli sebanyak 10.000 Pound. Dalam forex satuan 10.000 biasa disebut 1  lot. Jadi semua transaksi dihitung berdasarkan satuan lot ini. 1 lot, 2 lot, 3 lot, dan seterusnya. 2 lot ya artinya 20.000 mata uang (tergantung mata uang yang dibeli/ dijual). Jadi dalam transaksi forex, kita tidak mengenal pembelian sebanyak 15.000 Pound misalnya dikarenakan angka tersebut angka ganjil alias 1.5 lot. Dan 1.5 lot tidak dikenal dalam dunia forex.
Untuk melakukan transaksi pembelian GBP-nya, Amir melakukan pembelian melalui pialang tempat dia berinvestasi.  Order pun dilakukan. Dan bim salabim… dengan sekali klik pada platform forexnya, Amir baru saja melakukan aksi pembelian 10.000 Poundsterling Inggris.
Semudah itu. Tetapi muncul pertanyaan bagi kita yang awam: Apa yang sebenarnya terjadi ketikan Amir melakukan pembelian lewat platform forex tradingnya?
Well, jawabannya adalah dalam waktu sepersekian detik tersebut memang pada dasarnya telah terjadi transaksi dalam  account Amir dimana dia membeli 1 lot Pound (jangan tanya Saya lagi apa itu lot! Saya sudah menjelaskannya diatas. Please deh…).
Lalu siapa yang menjual GBP-nya kepada Amir. Nah dalam hal ini sementara waktu transaksi terjadi antara Amir dengan pialangnya. Pialang menampung semua order yang dilakukan Amir dan rekan-rekan investor lainnya yang berinvestasi melalui pialang yang sama. Jadi untuk sementara waktu transaksi terjadi antara Amir dan Pialangnya.
Tapi seperti telah Saya tuliskan di atas, transaksi tersebut terjadi untuk sementara waktu saja. Berikutnya pialang akan meneruskan semua order yang dilakukan oleh nasabahnya ke lembaga yang lebih tinggi diatasnya yaitu bursa atau bank-bank besar lainnya. Investor memerlukan Perusahaan Pialang karena investor tidak dapat langsung mengakses bursa atau bank-bank besar. 
Nah, bursa pada dasarnya seperti telah Saya sebutkan sebelumnya, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli partai besar. Para pelakunya kebanyakan adalah bank-bank besar, pialang-pialang atau lembaga keuangan lainnya serta para big boys. Mengenai apa itu big boys, akan dibahas pada modul “Hunting Fox” dan tidak disini.
Pada bursa semua transaksi tersebut dipertemukan total lot pembelian dan penjualan. Total transaksi forex (spot,  swap, forward) sebenarnya cukup masif: mencapai 3.8 Trilliun Dolar AS perharinya untuk seluruh dunia. Ya cukuplah untuk membiayai APBN Indonesia beberapa tahun :).
Dengan total market sebesar ini, Perusahaan Pialang tempat Amir bertransaksi dapat meneruskan order Amir. Jadi, broker mendapatkan apa yang dibutuhkan olehnya dan begitu juga Amir. Semua itu berkat mekanisme yang disebut Bursa ini. Sementara dari sisi Amir, dia tidak ambil pusing dengan penerusan ordernya oleh perusahaan Pialang kesayangannya. Dia hanya cukup mengetahui bahwa dalam sepersekian detik, ordernya telah dipenuhi oleh Pialang dan kemudian Amir tinggal menunggu harga bergerak naik sesuai prediksinya. Jika benar harga naik, ya Amir akan mengalami keuntungan. Jika ternyata harga bergerak sebaliknya, ya tentu saja Amir rugi. Kasihan dia kalau rugi…
Well, itulah mekanisme perdagangan forex dalam dunia sehari-hari. Bursa disini ada banyak. Di Indonesia, perdagangan berjangkan di regulasikan oleh PT BBJ (Bursa Berjangka Jakarta). Amerika memiliki NYBOT, London memiliki FTSE (dibaca “Footsie”) dan Jepang memilki Tokyo Commodity Exchange (TOCOM).
Perlu diketahui disini, pasar forex meskipun terdapat bursa-bursa di berbagai negara namun tidak hanya terpusat dalam bursa-bursa tersebut seperti pasar saham. Jika dalam saham, katakanlah saham Telkom (kode TLKM) hanya dapat ditransaksikan pada bursa yang telah dimana saham tersebut listed yaitu di BEJ dan NYSE (hebat juga Telkom bisa nemplok di NYSE J), maka dalam pasar forex sistem tersebut tidak demikian, pasar forex adalah pasar terbuka bukan closed market seperti saham yang hanya dapat ditransaksikan di dalam bursa saham. Semua orang dapat bertransaksi mata uang, semua orang menggunakan uang dalam bertransaksi. Anda melakukan penukaran mata uang Rupiah dengan Dollar pun sudah termasuk bagian dari market forex. Dimana ada perbedaan selisih nilai tukar, maka disitulah spekulasi dan investasi terjadi.
“Sampai disini jelas anak-anak?”
Apakah Saya mendengar kata: “Ya bu guru….”?

Legalitas
Nah sekarang kita masuk dalam masalah legalitas. Sesuatu yang seringkali dilupakan oleh para pemula forex.
Dalam sebuah investasi masalah legalitas merupakan salah satu bagian sentral yang berperan. Maklumlah sebuah perusahaan investasi biasanya juga berperan menghimpun dana masyarakat. Hal ini sangat krusial apabila terjadi penipuan atau permasalahan gagal bayar oleh perusahaan tersebut ke nasabahnya.
Nah untuk itulah mengapa diperlukan sebuah badan regulator dari pemerintahan yang mengawasi kegiatan perusahaan-perusahaan investasi seperti ini. Perbankan memilki BI (Bank Indonesia) sebagai regulatornya. Sementara perusahaan asuransi diregulasikan oleh Direktorat Asuransi yang berada dibawah Departemen Keuangan, perusahaan sekuritas memiliki Bappepam sebagai regulator.
Lantas bagaimana dengan Forex?
Forex tergolong dalam bursa berjangka. Yaitu investasi derivatif (turunan) dari produk investasi saham dan kawan-kawannya. Pada mulanya produk derivatif ini diawali oleh perdagangan index dan komoditi. Lalu kemudian bertambah anggota baru yaitu perdagangan valuta asing yang bernama forex.
Ah, rasanya sudah dijelaskan pada modul sebelumnya yaitu “Struktur Investasi di Indonesia”. Silakan baca kembali artikel tersebut.
Karena sudah bukan lagi tergolong investasi sekuritas, maka forex trading pun memiliki lembaga regulasinya sendiri bersama perdagangan index dan komoditi yang adalah saudara kembarnya.
Lalu siapa?
Di Indonesia, regulator yang mengawasi kegiatan para pialang ada dibawah wewenang Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi), BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) serta KBI (Kliring Berjangka Indonesia). Di Amerika Serikat yang adalah pionir perdagangan  margin trading, wewenang regulasi ada dibawah CFTC (Commodity Futures Trading Comission) dan NFA (National Futures Association).
CFTC dan NFA dapat dikatakan sebagai role model bagi regulator-regulator lainnya di setiap negara. Pialang yang diregulasikan dibawah mereka harus mengikuti berbagai peraturan ketat dan terseleksi dengan ketat pula. Itu sebabnya perusahaan pialang internasional yang menjadi anggota CFTC dan NFA begitu berbangga hati dengan status keanggotaan mereka.
Undang-Undang Amerika melarang warganya berinvestasi pada perusahaan pialang yang tidak diregulasikan dibawah kedua lembaga ini. Bahkan perusahaan pialang yang bukan anggota CFTC dan NFA pun melarang warga AS membuka account forexnya melalui mereka. Ya maklumlah, negara adidaya. Apa pun bisa dilakukan. Curang… Betapa enaknya kalau kita warga Indonesia mendapatkan perlindungan yang sama.
Nah, sampai disini Saya rasa ada sedikit pencerahan bagi Anda yang buta sama sekali dengan masalah legalitas. Satu hal yang pasti: jangan pernah membuka account forex di pialang yang tidak diregulasikan dibawah lembaga pemerintahan dimana pun. Izin PT saja tidak cukup untuk mendirikan sebuah perusahaan pialang! Jadi jangan mudah tergiur dengan bagusnya platform dan regulasi yang seolah-olah menguntungkan nasabah tetapi ketika ditanyakan izin perusahaan mereka hanya berkilah bahwa izin sedang diurus atau bahkan mengatakan mereka memiliki izin pendirian perusahaan. Ingat, sedang diurus berarti belum memiliki izin!
Bahkan jangan langsung percaya dengan janji manis tenaga pemasar perusahan pialang Anda. Memang tugas mereka kan menyampaikan apa yang baik. Ya namanya juga marketing. Kalau yang kurang baik ya disimpan baik-baik untuk sendiri saja hihihi…
Nah sekarang muncul pertanyaan, adakah perusahaan pialang yang tidak mengantogi izin regulator alias pialang ilegal?
Ada.
Banyak!
Ya, banyak. Baik pialang dalam dan luar negeri. Namanya saja sudah ilegal. Jadi memang niat awalnya adalah bukan berbisnis tetapi menipu. Ingat lho, bisnis itu bukan penipuan. Tidak ada kegiatan penipuan yang bisa langgeng. Tetapi ada pepatah Cina yang mengatakan bahwa bisnis digolongkan langgeng kalau dia sudah bisa berdiri selama tiga generasi. Saya belum pernah dengar ada kegiatan menipu yang langgeng selama tiga generasi.
Perusahaan pialang ilegal ini memiliki banyak cara untuk merayu orang untuk berinvestasi melalui mereka. Ya tentu saja investasi tiada hasil alias penipuan. Biasanya mereka memakai janji-janji manis yang diberi bumbu supaya terkesan masuk akal. Beberapa janji mereka seperti ini:
“dapatkan keuntungan hingga $1000 dalam waktu seminggu”
“Kami memberikan garansi profit investasi Anda 30-40% sebulan”
“Bagaimanapun keadaan pasar baik naik atau turun, Anda tetap mendapatkan untung!”
“Kami janji untuk mengembalikan setiap loss yang mungkin terjadi dari investasi Anda.”
Well, is it too good to be true? Terlalu bagus untuk dipercaya? Ayolah belajar bahasa Inggris sedikit…
Bahkan jangan mempercayai sekalipun mereka datang dengan membawa histori transaksi mereka yang terlihat menanjak dari kiri bawah menuju kanan atas untuk membujuk Anda menanamkan dana Anda pada perusahaan tersebut.
Coba tebak, Saya juga dapat membuat history seperti itu kok. Cuma perlu sedikit sentuhan komputer atau dengan Photoshop lalu… muncullah semua itu secara ajaib. Kita tidak akan pernah tahu bahwa itu benar atau tidak.
Nah mari Saya sarikan beberapa tanda-tanda mencurigakan yang perlu Anda waspadai sebelum menanamkan dana Anda pada sebuah perusahaan pialang:

1. Curigai setiap skema investasi yang terlalu bagus untuk dipercaya.
Kabar buruknya forex bukanlah sebuah get rich quick scheme. Forex sama dengan bisnis lainnya. Memerlukan ketekunan dan kerja keras si investor untuk maju.

2. Hindari perusahaan yang menjanjikan keuntungan besar bagi dana yang Anda investasikan.
Ya, Saya sudah jelaskan ini sedikit diatas. Semua komentar diatas yang dikeluarkan sebuah pialang perlu Anda curigai.

3. Hindari perusahaan yang menjanjikan tidak ada  resiko sama sekali dalam bertrading forex melalui mereka.
Ini omong kosong terbesar yang pernah Saya dengar. Bah! Bahkan jualan tahu di pasar pun ada resiko merugi apalagi dengan investasi forex? Kita memang belum membahas mengenai resiko forex trading disini, tetapi coba pikirkan masak-masak: apa ada bisnis yang tak beresiko? Bahkan menyebrang jalan pun ada resikonya.
Bagi Anda yang berpikir investasi tanpa resiko Saya katakan: Jangan bermimpi disiang bolong! Bangunlah! Jika Anda mau sukses tidak ada jalan pengganti untuk ketekunan dan kerja keras. Kerja keras untuk menetukan kebijakan investasi. Kerja keras menentukan timing yang tepat. Kerja keras untuk analisa modal dan  risk management. Apa semuanya itu tidak perlu dipikirkan?

4. Jangan melakukan margin trading kecuali Anda mengetahui apa itu artinya.
Margin trading ibarat sebuah kaca pembesar. Dia berguna untuk memperbesar kesempatan profit Anda. Tetapi dia juga dapat meperbesar loss Anda. So, watch out! Sekali lagi, pelajari setidaknya resiko dalam forex sebelum Anda memulai sebuah investasi.

5. Pertanyakan mereka yang mengklaim bahwa mereka bertrading melalui “Interbank Market”
Beberapa perusahaan pialang mengklaim bahwa mereka meneruskan transaksi nasabahnya melalui interbank market sehingga mereka dapat memperoleh harga yang lebih baik bagi diri mereka sendiri sehingga tidak perlu membebani nasabahnya dengan  biaya transaksi dan biaya lain-lain.
Interbank Market biasanya digunakan oleh bank-bank kelas dunia untuk proses pemberian dan pengajuan pinjaman antar institusi perbankan. Interbank Market tidak melibatkan bank-bank kecil apalagi perusahaan pialang yang beraset “hanya” ratusan juta Dollar. Well, sesuatu yang terlalu dibesar-besarkan apabila sebuah pialang yang tidak bernama mengatakan mereka memiliki akses kesana.

6. Berhati-hatilah untuk setiap proses pembayaran via internet dan tidak melibatkan transfer antar bank.
Beberapa perusahaan pialang membuka kemudahan pembayaran melalui e-gold, pay pall dan segudang metode pembayaran lainnya. Bukannya tidak percaya, namun seringkali nasabah lupa melihat informasi beneficiary (penerima) dana dikarenakan metode pembayaran sudah kadung mudah dan tinggal klik saja lalu selesai. Setelah mereka mengklik biasanya mereka baru ingat kemana dana tersebut ditransfer atau lewat apa dan dimana alamat penerima. Ya sudah terlambat toh. Banyak perusahaan pialang seperti ini bukan anggota NFA dan CFTC.

7. Biasanya para pialang ilegal menyasarkan promosinya ke negara-negara berkembang atau etnis tertentu.
Secara psikologis hal ini mudah dipahami. Minimnya pengetahuan mereka yang berduit di negara-negara seperti Indonesia membuat aksi penipuan menjadi lebih mudah (duh… nasib jadi warga negara berkembang ya begini deh). Nah makanya website BelajarForex.com ini dibuat. Salah satu misinya ya menjadi sebuah sarana edukasi bagi semua peminat forex. Bangkitlah bangsaku bangkitlah negeriku, jangan mau ditipu oleh siapa pun termasuk mereka yang mengaku dari luar negeri. Mereka sama-sama makan nasi kok (eh salah… makan roti), jadi kenapa berpikir bahwa mereka itu lebih pintar? He…he…he kok jadi patriotik begini sih.

8. Pastikan Anda mengetahui track record perusahaan tempat Anda berinvestasi.
Nah bagaimana pun track record itu berbicara. Itu adalah sebuah bukti dedikasi dan hasil kerja perusahaan pialang tersebut. Jadi tidak bisa dibohongi. Kalau mereka bahkan tidak mau memberitahukan track record mereka atau latar belakang perusahaan, tinggalkan saja dan carilah tempat investasi lain.

9. Cari third opinion dari mereka yang pernah berinvestasi disana
Ini memang gampang-gampang susah. Kadang banyak juga kaki tangan pialang ilegal berupaya menyampaikan positif campaign pada forum-forum independen untuk mengatrol posisi mereka. Pintar-pintarlah mencari. Sekali lagi mulailah dengan pendapat too good to be true is not true. Curigai mereka yang berkomentar terlalu positif guna memfilter semua informasi.

10. Hubungi investment advisor Anda sebelum berinvestasi
Nah, jikalau Anda masih ragu, hubungi mereka yang lebih paham mengenai perdagangan forex trading dan tanyakan kemanan dana Anda jika berinvestasi pada perusahaan yang hendak Anda pilih.
Ooops.. rasanya panjang lebar juga penjelasan diatas. Semakin dibaca rasanya semakin memusingkan. Ha…ha…ha. Kalau Anda pusing, jangan simpan semua kebingungan Anda sendirian.

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar