Sutradara: Stephen Daldry
Skenario: David Hare (screenpaly) dan Bernhard Schlink
Pemain: Kate Winslet, Ralph Fiennes, David Kross, dll.
Masa putar: 124 menit
Tahun: 2008
Oh ya, sudah barang tentu, magnetnya adalah Kate Winslet yang tahun ini sukses menggondol piala Oscar sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Berikutnya adalah berita-berita dan obrolan-obrolan yang beredar ihwal adegan-adegan panas di film ini antara Hanna Schmitz (Kate Winslet) dan Michael Beng (David Kross). Meskipun aku kudu kecewa lantaran tidak kebagian adegan-adegan yang dihebohkan itu - BSF sudah menggunting-guntingnya agar tak terjerat UUAP - namun aku cukup puas dengan film The Reader ini. Film yang kemungkinan besar hanya akan diputar pada pertunjukan tengah malam ini, menampilkan akting keren Winslet sebagai mantan anggota tentara SS.
"Dijamin kamu tidak akan menyaksikan adegan 15 menit pertama yang syur itu," ujar salah seorang sahabat penggemar film ketika aku meniatkan diri hendak menonton film ini. Dan ia benar. Adegan tersebut (sepanas apa aku tidak tahu) sudah menghilang dari layar. Masih ada juga sih beberapa yang berhasil lolos, tetapi tidak cukup untuk menimbulkan "ketegangan" :D Mengapa ya bagian itu meski dilenyapkan? Toh filmnya diputar midnite dengan penonton umumnya orang-orang dewasa yang sudah sangat pantas dan cukup usia untuk menyaksikannya.
Tapi baiklah, aku masih beruntung karena BSF masih mengizinkan film itu ditayangkan.
The Reader. Pembaca. Adalah Michael Beng (Ralph Fienne), seorang pengacara Jerman yang memiliki kisah ini. Kisah tentang kenangan kepada seorang perempuan kondektur trem yang dikenalnya pada tahun 1958. Mereka pertama kali bertjumpa di tengah hujan deras yang mengguyur Berlin. Saat itu Michael sedang sakit dan Hanna Schmitz menolongnya. Waktu itu, Maichael masih seorang bocah lelaki bongsor berusia 15 tahun dan usia Hanna menjelang 40. Seperti anak dan ibunya.
Namun, agaknya selisih umur yang cukup mencolok itu tak menghalangi mereka untuk bercinta. Tiga bulan setelah pertemuan pertama itu, Hanna memerjakai Michael di apartemennya. Sejak itu, hubungan keduanya kian erat. Di sela-sela percintaan mereka yang panas, Hanna kerap meminta Michael membacakan sebuah buku. Buku sastra. Dengan senang hati, Michael menjadi seorang pembaca bagi kekasihnya itu yang selalu menyebutnya, "Nak".
Hanna kecanduan. Ia senantiasa menjadi pendengar yang baik bagi setiap cerita yang dibacakan pacar kecilnya itu. Bahkan tak jarang kisah-kisah itu melarutkan perasaannya; membuatnya menangis dan atau tertawa. Melalui buku-buku yang dibacakannya - dari Huckleberry Finn , The Odyssey, hingga Tintin - Michael telah membukakan cakrawala baru bagi Hanna. Dari sekian banyak buku, ada satu yang sangat berkesan baginya, yaitu The Lady with the Dog, karya Anton Chekov. Kelak, buku inilah yang membawa pencerahan bagi Hanna.
Sayang, hubungan asmara mereka harus berakhir. Hanna pergi entah ke mana. Michael baru menjumpainya kembali delapan tahun kemudian (1966) di sebuah pengadilan enam orang bekas anggota SS yang bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz semasa pemerintahan diktator Hitler. Michael yang waktu itu telah menjadi siswa Heidelberg Law School, tak menyangka sama sekali bahwa ternyata salah seorang terdakwanya adalah Hanna Schmitz. Bahkan, mantan kekasihnya itu menjadi tertuduh paling berat.
Inilah bagian yang mengungkap riwayat hidup Hanna Schmitz. Bagian yang menjadi inti cerita gubahan Bernhard Schlink (terbit pertama kali dalam bahasa Jerman, Der Vorleser, pada 1995) ini. Buatku, inilah bagian paling mengharukan. Kita akhirnya tahu siapa sebenarnya perempuan yang berpenampilan dingin dan keras itu. Di sini pula kita menikmati permainan watak Kate Winslet yang keren itu. Empat bintang untuknya. Adegan seks yang heboh itu barangkali boleh di-skip dengan alasan apa pun, tetapi tidak untuk yang ini. Anda akan kehilangan arah jika melewatkannya.
Akhirnya, The Reader adalah sebuah film yang memuaskan. Gambar-gambarnya bagus, berhasil menyuguhkan suasana Jerman tempo doeloe. Misalnya, stasiun trem yang suram dan tua, kostum dan tata rias para pemainnya, suasana jalan-jalan di Berlin, mobil, sepeda, dan perabot-perabot rumah tangga. Apik. Pujian khusus untuk make up Kate Winslet yang berangsur-angsur menua. Juga untuk sajian pemandangan desa dan alam pertanian yang indah menjadi sebuah tamasya mata yang menyegarkan.
Sementara itu, peran untuk aktor tampan Ralph Fiennes tidak terlalu menantang, sehingga pria berumur 46 tahun ini tampil standar saja. Demikian pula halnya dengan David Kross. Agak kurang pas sih sebetulnya saat ia menjadi bocah 15 tahun. Ketuaan. Aktor asal Jerman ini sejatinya berumur 19 tahun. Mungkin make up-nya yang kurang sempurna, ya? Tapi bagaimanapun, ia beruntung sekali bisa bersanding dengan aktris sekaliber Kate Winslet. Beradegan panas pula :D
Secara aku masih penasaran dengan adegan-adegan panas di 15 menit pertama yang dilenyapkan itu, sepertinya aku akan menonton ulang film ini lewat DVD. Khusus demi bagian yang raib itu :P ***
Skenario: David Hare (screenpaly) dan Bernhard Schlink
Pemain: Kate Winslet, Ralph Fiennes, David Kross, dll.
Masa putar: 124 menit
Tahun: 2008
Oh ya, sudah barang tentu, magnetnya adalah Kate Winslet yang tahun ini sukses menggondol piala Oscar sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Berikutnya adalah berita-berita dan obrolan-obrolan yang beredar ihwal adegan-adegan panas di film ini antara Hanna Schmitz (Kate Winslet) dan Michael Beng (David Kross). Meskipun aku kudu kecewa lantaran tidak kebagian adegan-adegan yang dihebohkan itu - BSF sudah menggunting-guntingnya agar tak terjerat UUAP - namun aku cukup puas dengan film The Reader ini. Film yang kemungkinan besar hanya akan diputar pada pertunjukan tengah malam ini, menampilkan akting keren Winslet sebagai mantan anggota tentara SS.
"Dijamin kamu tidak akan menyaksikan adegan 15 menit pertama yang syur itu," ujar salah seorang sahabat penggemar film ketika aku meniatkan diri hendak menonton film ini. Dan ia benar. Adegan tersebut (sepanas apa aku tidak tahu) sudah menghilang dari layar. Masih ada juga sih beberapa yang berhasil lolos, tetapi tidak cukup untuk menimbulkan "ketegangan" :D Mengapa ya bagian itu meski dilenyapkan? Toh filmnya diputar midnite dengan penonton umumnya orang-orang dewasa yang sudah sangat pantas dan cukup usia untuk menyaksikannya.
Tapi baiklah, aku masih beruntung karena BSF masih mengizinkan film itu ditayangkan.
The Reader. Pembaca. Adalah Michael Beng (Ralph Fienne), seorang pengacara Jerman yang memiliki kisah ini. Kisah tentang kenangan kepada seorang perempuan kondektur trem yang dikenalnya pada tahun 1958. Mereka pertama kali bertjumpa di tengah hujan deras yang mengguyur Berlin. Saat itu Michael sedang sakit dan Hanna Schmitz menolongnya. Waktu itu, Maichael masih seorang bocah lelaki bongsor berusia 15 tahun dan usia Hanna menjelang 40. Seperti anak dan ibunya.
Namun, agaknya selisih umur yang cukup mencolok itu tak menghalangi mereka untuk bercinta. Tiga bulan setelah pertemuan pertama itu, Hanna memerjakai Michael di apartemennya. Sejak itu, hubungan keduanya kian erat. Di sela-sela percintaan mereka yang panas, Hanna kerap meminta Michael membacakan sebuah buku. Buku sastra. Dengan senang hati, Michael menjadi seorang pembaca bagi kekasihnya itu yang selalu menyebutnya, "Nak".
Hanna kecanduan. Ia senantiasa menjadi pendengar yang baik bagi setiap cerita yang dibacakan pacar kecilnya itu. Bahkan tak jarang kisah-kisah itu melarutkan perasaannya; membuatnya menangis dan atau tertawa. Melalui buku-buku yang dibacakannya - dari Huckleberry Finn , The Odyssey, hingga Tintin - Michael telah membukakan cakrawala baru bagi Hanna. Dari sekian banyak buku, ada satu yang sangat berkesan baginya, yaitu The Lady with the Dog, karya Anton Chekov. Kelak, buku inilah yang membawa pencerahan bagi Hanna.
Sayang, hubungan asmara mereka harus berakhir. Hanna pergi entah ke mana. Michael baru menjumpainya kembali delapan tahun kemudian (1966) di sebuah pengadilan enam orang bekas anggota SS yang bertugas di kamp konsentrasi Auschwitz semasa pemerintahan diktator Hitler. Michael yang waktu itu telah menjadi siswa Heidelberg Law School, tak menyangka sama sekali bahwa ternyata salah seorang terdakwanya adalah Hanna Schmitz. Bahkan, mantan kekasihnya itu menjadi tertuduh paling berat.
Inilah bagian yang mengungkap riwayat hidup Hanna Schmitz. Bagian yang menjadi inti cerita gubahan Bernhard Schlink (terbit pertama kali dalam bahasa Jerman, Der Vorleser, pada 1995) ini. Buatku, inilah bagian paling mengharukan. Kita akhirnya tahu siapa sebenarnya perempuan yang berpenampilan dingin dan keras itu. Di sini pula kita menikmati permainan watak Kate Winslet yang keren itu. Empat bintang untuknya. Adegan seks yang heboh itu barangkali boleh di-skip dengan alasan apa pun, tetapi tidak untuk yang ini. Anda akan kehilangan arah jika melewatkannya.
Akhirnya, The Reader adalah sebuah film yang memuaskan. Gambar-gambarnya bagus, berhasil menyuguhkan suasana Jerman tempo doeloe. Misalnya, stasiun trem yang suram dan tua, kostum dan tata rias para pemainnya, suasana jalan-jalan di Berlin, mobil, sepeda, dan perabot-perabot rumah tangga. Apik. Pujian khusus untuk make up Kate Winslet yang berangsur-angsur menua. Juga untuk sajian pemandangan desa dan alam pertanian yang indah menjadi sebuah tamasya mata yang menyegarkan.
Sementara itu, peran untuk aktor tampan Ralph Fiennes tidak terlalu menantang, sehingga pria berumur 46 tahun ini tampil standar saja. Demikian pula halnya dengan David Kross. Agak kurang pas sih sebetulnya saat ia menjadi bocah 15 tahun. Ketuaan. Aktor asal Jerman ini sejatinya berumur 19 tahun. Mungkin make up-nya yang kurang sempurna, ya? Tapi bagaimanapun, ia beruntung sekali bisa bersanding dengan aktris sekaliber Kate Winslet. Beradegan panas pula :D
Secara aku masih penasaran dengan adegan-adegan panas di 15 menit pertama yang dilenyapkan itu, sepertinya aku akan menonton ulang film ini lewat DVD. Khusus demi bagian yang raib itu :P ***
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar