Dunia-Hijau. Beberapa penelitian menemukan bahwa dengan mengonsumsi teh hijau secara rutin, risiko terkena penyakit degeneratif kronis, seperti penyakit jantung dan osteoporosis bisa dikurangi.
Efek ini ternyata akan makin maksimal jika dipadukan dengan latihan tai chi. Seperti dilansir dari laman Times of India, Chwan-Li Shen, profesor di Institute Laura W. Bush, di Texas Tech University Health Sciences Center, menemukan bahwa minum teh hijau dan berlatih tai chi dapat meningkatkan kesehatan tulang serta mengurangi risiko peradangan pada wanita pasca menopause.
Melalui penelitiannya ia melihat potensi teh hijau yang bekerja sinergis dengan tai chi dalam meningkatkan kekuatan tulang. Dengan teknik penelitian double-blind serta mengandalkan pil plasebo terkontrol, percobaan melibatkan 171 responden yang merupakan wanita pasca menopause.
Para wanita memiliki tulang yang lemah tetapi tidak mengalami osteoporosis penuh. Penelitian pun dilakukan selama enam bulan.
Profesor Shen lalu membagi responden wanita dalam empat kelompok. Kelompok pertama diberikan obat plasebo dan tidak melakukan tai chi, kelompok kedua diberikan pil teh hijau tapi tidak melakukan tai chi. Kelompok ketiga diberi pil plasebo tetapi mereka melakukan tai chi tiga kali seminggu, sementara kelompok keempat diberi pil teh hijau dan melakukan tai chi.
Sampel darah dan urin responden lalu diteliti. Hal ini untuk mengetahui kekuatan otot para wanita. Hasil penelitian menunjukkan, dengan mengonsumsi 4 hingga 6 cangkir teh hijau setiap hari dan melakukan tai chi, kesehatan tulang meningkat dalam waktu tiga bulan.
Efek yang sama juga ditemukan pada titik kekuatan otot dalam waktu 6 bulan. Konsumsi teh hijau dibarengi dengan tai chi diketahui bisa mengurangi tanda-tanda biologis stres oksidatif, pemicu utama peradangan.
Responden yang melakukan tai chi juga diketahui mengalami peningkatan yang signifikan dalam kualitas hidupya. Bukan hanya kesehatan fisik tetapi juga emosional dan mental.
Shen menyimpulkan bahwa ada efek menguntungkan dari konsumsi teh hijau. Yaitu mampu 'merenovasi' secara sederhana tulang pada pra-osteoporosis. Hasil penelitian dipresentasikan dalam bentuk poster di pertemuan Experimental Biology pada 10 April 2011 lalu.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar