Pages

Spam dan asal usulnya


Tiada hari tanpa spam. Mungkin istilah itu cocok untuk menggambarkan betapa frustasinya saat akun email kita setiap hari dibanjiri spam. Baik itu tawaran suatu produk yang sesungguhnya virtual, atau pemberitahuan bahwa kita memenangkan undian sekian juta dollar dari uang tak bertuan di luar negeri. Pada perkembangan belakangan ini spam tidak hanya mengunjungi email, tapi juga membanjiri kolom komentar di blog, melalui link di Facebook, bahkan melalui sms di ponsel saat Anda sedang terlelap.Pada 30 Oktober 2009 situs jejaring social Facebook memenangkan gugatan senilai $ 711 juta terhadap seorang ‘Raja Spam’ Sanford Wallace. Wallace yang merupakan marketing email professional dari New Hampshire menjebol password pengguna untuk kemudian mengirimkan email berisi iklan kepada semua friend list di Facebook. Tapi itu hanya contoh kecil dari runyamnya dunia spam di jagat maya.Sebenarnya istilah spam pada mulanya sama sekali tidak berhubungan dengan email sama sekali. Sebab pada awalnya SPAM berasal kependekan dari Spiced Ham, yang merupakan nama merek daging kalengan. Bahwa kemudian berkembang menjadi sekarang ini ceritanya merupakan ketidaksengajaan.Bermula pada sebuah acara komedi di BBC tahun 70-an Monty Phyton’s Flying Circus yang menampilkan sketsa berjudul Spam. Sketsa itu berlatar sebuah kafe dan ketika pelayan membacakan SPAM di menu, muncullah lagu latar belakang yang diserukan oleh orang-orang Viking, “SPAM, SPAM, SPAM, SPAM, lovely SPAM! Wonderful SPAM!”Spam modern pertama dikirim pada ARPANET, jaringan internet pertama. Pada tahun 1978, seorang pria bernama Gary Turki menyebarkan e-mail ke 400 orang, berisi iklan baris tentang mesin DEC-20. Sementara email spam terbesar muncul pada 18 Januari 1994, yang dikirimkan ke semua newsgroup di USENET dengan subjek: Global Alert for All: Jesus is Coming Soon. Email religius ini dikirim oleh Clarence Thomas, sebagai bentuk kekecewaan dan protesnya terhadap institusi tempat ia bekerja.Kemudian istilah spam mulai terkenal pada April 1994. Ketika itu Canter dan Siegel, dua orang lawyer dari Phoenix, memasang informasi layanan mereka di iklan green card, sebuah sistem lotere online di Amerika. Mereka membayar programmer untuk menyusun skrip sederhana untuk memasukkan iklan mereka ke setiap newsgroup di USENET. Tentu saja, Canter dan Siegel mendapat protes dari orang-orang yang terganggu dengan ulah mereka, dan sejak itu, orang-orang mulai menggunakan kata spam yang dihubungkan dengan email sampah maupun pesan-pesan yang tak berguna.Dan perkembangannya sekarang ini sungguh luar biasa, spam begitu mendominasi dari semua email yang dikirimkan. Diperkirakan sebanyak 78 % dari 210 milyar email yang terkirim dalam sehari adalah spam. Dan para blogger juga tidak sepenuhnya aman. Menurut pembuat spam filter Akismet, diperkirakan 93 % dari komentar di blog adalah spam, dan software tersebut sejauh in telah berhasil menangkal setidaknya 13 milyar spam. sumber: folusho.com copy from http://berandakata.blogspot.com/

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar