Pages

Robert Pattinson si Vampire pemikaT



Kaum hawa seantero jagat punya idola baru untuk digila-gilai. Namanya Edward Cullen, demikian nama pemuda tampan yang muncul dalam film Twilight. Polahnya yang tenang dengan sorot mata yang tajam, namun menjadi pelindung yang luar biasa sigap bagi kekasihnya Bella. Pokoknya dia seorang pria sempurnalah. Namun ada sayangnya, Edward ini bukanlah insan biasa, lantaran dia berada di lain dunia alias seorang vampire. Aduh.  

Pemeran sosok Edward dalam film hasil adaptasi dari novel Stephenie Meyer ini bernama Robert Pattinson. Pria kelahiran London, Inggris 13 Mei 1986 namanya sungguh melambung karena peran itu. Tetapi, sesekali ada juga fans yang cukup merepotkannya, simak saja apa katanya. ”Twilight adalah metafor untuk sebuah kemurnian, namun ada juga efek sampingnya. Saya mendapatkan surat yang menyebutkan ’Aku akan bunuh diri kalau kamu tak mau nonton High School Musical 2’ bersamaku. Gila ya.”
 
Sosok Edward memang bukan sekadar tampan. Stephenie, sang penulis mencoba memberi gambaran seperti apa. Edward tak hanya tampan, dia juga dingin mengerikan. Tak ayal, dengan modal rambut acak-acakan dan wajah sedikit pucat kemudian dia sukses menyisihkan 3000 pemuda lainnya yang berebut peran sang vampire.
 
Sejatinya di masa lalu karir Rob sempat kacau, pokoknya tak semanis yang dialaminya saat ini. Pasalnya, ketika dia tampil di film arahan Mira Nair yang bertajuk Vanity Fair, adegan yang dia mainkan sebagai Rawdy Crawley malah dihapus. Pun saat berakting teater. Tiba-tiba saja dia digantikan aktor lain di pentas The Women Before.  
 
Robert atau Rob dibesarkan di dunia teater. Rob sekolah di Harrodian Private School London atas biaya sendiri dari hasil berakting di layar kaca. Kemudian dia terjun di film sebagai Cedric Diggory dalam Harry Potter and The Goblet of Fire pada tahun 2005. Peran penyihir muda Hogwarts membuatnya dijuluki British Star of Tomorrow versi Times Online. Selanjutnya, karir Rob masih berlanjut di layar kaca namun meredup di ranah film.
 
Peran di layar lebar baru diterimanya lagi than 2007 dalam sekuel Harry Potter berikut, yakni Harry Potter and The Order of The Phoenix. Agaknya, ini merupakan titik balik bagi Rob lantaran proyek lain mulai berdatangan setelahnya. Peran sebagai pelukis maestro Salvador Dali dalam Little Ashes menjadi salah satu dari tiga tawaran main yang diterimanya.
 
“Bermain sebagai Dali menjadi titik balik yang lengkap bagiku,” papar Rob. Peran sebagai pelukis eksentrik itu membuatnya berpikir dalam. Selama syuting, hidup Rob seakan terobsesi dengan sosok Dali. Banyak buku biografi tentang seniman Spanyol itu dibacanya, hingga dia menemukan kesamaan. “Pada dasarnya Dali adalah seorang yang pemalu,” terangnya lagi.  
 
Pasca menjadi seniman lukis yang menjadi titik balik, Rob menerima peran yang merubah jalan hidupnya. Banyak orang tak mengingat lagi karakternya sebagai bintang ABG dalam dua seri Harry Potter. Kini Rob sudah menjadi seorang bintang. Perannya dalam film Twilight sudah cukup membuatnya menjadi salah satu sosok terpopuler sepanjang tahun 2008. Tak hanya berakting, Rob juga menjadi penulis dan penyanyi theme song dalam film tersebut, masing-masing tembang Never Think dan Let Me Sign. Sukses ini membuatnya mendapatkan kontrak untuk bermain dalam sekuel berikutnya yang bertajuk New Moon.
 
Ada satu rahasia unik sehubungan dengan keterlibatan Rob dalam Twilight ini. Ternyata cowok malah belum pernah mendengar tentang novelnya ini sebelumnya. Satu-satunya alasan kedatangannya ke tempat casting adalah lantaran dia menyukai penampilan calon lawan mainnya Kristen Stewart dalam film Into The Wild.

Ya ampun, jadi selama ini... (cinema 21)


{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar