Pages

tata cara tahajjud ala Rasullullah SAW


Tentu sudah banyak trit membahas tentang faedah, keistimewaan & manfaat melaksanakan shalat tahajjud. Mulai dari memberikan ketenangan batin, hingga penyembuhan terhadap penyakit2 lahiriah seburuk kanker. Besarnya fadillah shalat tahajjud tsb tentu membuat tidak sedikit diantara kita terketuk untuk melaksanakannya. Namun, sayangnya tidak sedikit pula diantara kita yg terlupa, atau bahkan belum mengetahui sama sekali bagaimana tata cara shalat tahajjud sesuai sunnah Rasullullah SAW (shalawat dan salam selalu utk Beliau).

Nah, mumpung momentum 10 malam terakhir Ramadhan belum berlalu... yuuk kita telaah tata cara tahajjud ala sang nabi besar mulai dari fase persiapan hingga teknis pelaksanaan yang berdasarkan pada hadits-hadits sahih.

catatan:
Sudah barang tentu shalat Rasulullah tentu tidak dapat persis disamai dari segi kualitas, misalnya saja, beliau berdiri membaca ayat hampir 50 ayat dalam satu raka'at, belum termasuk rukuk dan sujud beliau yang lamanya sama dengan 50 ayat tsb. Sehingga wajarlah --sesuai kesaksian Aisyah ra.-- bahwa Rasulullah SAW shalat hingga kaki Beliau bengkak....


Persiapan Tahajjud
Spoiler for TIDUR DULU:

1. Tidur terlebih dahulu


mengapa sebaiknya tidur dulu ?

Supaya ketika tahajjud kita tidak terlalu ngantuk, kecuali agan2 yg biasa begadang , maka kita dianjurkan tidur terlebih dahulu. Di zaman yang serba canggih ini tentu sangat mudah bagi kita untuk dapat bangun tepat waktu. Kita gampang saja nyetel alarm henpon pada jam sepertiga malam terakhir agar kita mendapati waktu tahajjud yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu:

Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: “Shalat yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala adalah shalatnya Nabi Dawud ‘alaihissalam. Dan puasa yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa ta’ala adalah puasanya Nabi Dawud. Beliau biasa tidur seperdua malam dan shalat pada sepertiganya, kemudian tidur lagi seperenamnya. Dan beliau berpuasa satu hari dan tidak berpuasa satu hari.” (HR Bukhari)



Spoiler for bangun saat sepertiga terakhir malam:

2. Bangun pada sepertiga malam terakhir


Jika 1 (satu) malam dihitung sejak masuk waktu Isya dan berakhir pada masuk waktu Subuh, yang berarti 1 malam = 9 jam, maka ini berarti sepertiga terakhir malam berada pada jam 01:30AM hingga 04:30AM. Wallahu ‘alam...

Setelah bangun, segera bersiwak/menggosok gigi


kemudian berwudhu....


anjuran untuk menggosok gigi tsb berasal dari hadits mutafaq‘alaihi: Dari Hudzaifah ia berkata bahwa apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun untuk melaksanakan shalat Tahajjud, beliau menggosok giginya dengan siwak.” [HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad Darami]


JUMLAH RAKA'AT



Tahajjud hendaknya diiringi dengan Witir. Karena itu kitapun berpendapat bahwa Witir ini harus menyertai Tahajjud, yaitu dengan jumlah raka'at maksimal 11 (sebelas) yang terdiri dari;

Shalat Tahajjud sebanyak 10 (sepuluh) raka'at dengan setiap dua raka'at maka satu salam. Berarti ada lima kali salam.

Shalat Witir sebanyak 1 raka'at dengan satu salam.

Spoiler for beberapa dalil:

Dari Qasim bin Muhammad, katanya dia pernah mendengar Aisyah berkata: “Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam 10 raka’at. Kemudian beliau Witir 1 raka’at. Sesudah itu shalat sunat Fajar 2 raka’at. Jadi jumlahnya 13 raka’at.” [HR Muslim]


Spoiler for beberapa dalil:

Dari Jabir katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya orang. Tanyanya: “Shalat (malam) bagaimanakah yang lebih baik?” Rasulullah menjawab: “Yang lama berdirinya.” [HR Muslim]


...masih banyak lagi hadis shahih lainnya dari Bukhari dan Muslim yang menyebut tentang anjuran mengerjakan Tahajjud bersamaan dengan Witir yang jumlahnya adalah 11 (sebelas) raka'at. (10 Tahajjud + 1 Witir).

Kemudian jika ada yang bertanya, bolehkah melebihi dari 11 raka'at??? Maka kita katakan Rasulullah sudah mencontohkan cukup 11, meskipun sebenarnya kita mampu lebih dari itu. Namun yang utama dari pahala shalat adalah kekhusyuan, bukan jumlah bilangan raka'at.

PELAKSANAAN SHOLAT TAHAJJUD

Spoiler for urutan sholat:

Berniat
Membaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram
Membaca Al Fatihah
Seusai membaca Al Fatihah, ayat-ayat yang dibaca adalah:
Tahajjud ke-1 > Al-Baqarah: 284-286 dan Al-Ikhlas
Tahajjud ke-2 > Ali Imran dan Al-Ikhlas
Tahajjud ke-3 > Al Kahfi: 102-110 dan Al-Ikhlas
Tahajjud ke-4 > Ayat Qursy dan Al-Ikhlas
Tahajjud ke-5 > Al-Lail dan Al-Ikhlas
Saat witir, setelah Al Fatihah, surah yg dibaca adalah surah Al-A’laa


Ayat-ayat tsb tentu saja ada keutamaannya tersendiri sebagaimana ada dalam sabda Rasul, namun jika belum hafal ayat-ayat/surah-surah tsb, maka sebaiknya kita membaca ayat-ayat yang pendek yaitu Ayat Qursy dan Qulhu (Al-Ikhlas) pada semua rakaat Tahajjud (pendapat lain yaitu Al-Kafirun dan Al Ikhlas). Dan gabungan dua surah Muawidzat pada shalat Witir yaitu An-Naas dan Al-Falaq.

SETELAH SHALAT TAHAJJUD

Setelah selesai mengerjakan Tahajjud, kita boleh berzikir istigfar dan lainnya sebagaimana pada zikir shalat.



Atau kita dapat langsung berdoa dengan bacaan sesuai yg diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari berikut ini:

Spoiler for doa usai tahajjud:




Spoiler for artinya:

Ya Allah, bagiMU segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. BagiMU segala puji.
Engkau raja penguasa langit dan bumi. BagiMU segala puji Pemencar cahaya langit dan bumi. BagiMU segala puji, engkaulah yang hak, dan janjiMU adalah hak dan perjumpaanMU adalah hak, dan firmanMU adalah hak, dan sorga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi adalah hak, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam adalah hak, dan hari kiamat adalah hak.
Ya Allah kepadaMU kami bertawakkal, kepadaMU kami kembali, dan kepadaMU kami rindu dan kepadaMU kami berhukum. Ampunilah kami atas dosa-dosa yang sudah kami lakukan dan dosa yang terdahulu, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan.
Engkaulah Tuhan yang Awwal (Permulaan) dan Akhir. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Alam semesta. Tiada daya dan kuasa melainkan kepunyaan Allah.


Dan untuk shalat Witir, setelahnya kita boleh berdoa atau berzikir atau kembali tidur. Para ulama Syafi’i berpendapat bahwa tidak ada batasan berdoa, baik itu dengan bahasa Arab maupun dengan bahasa ibu, karena ALLAH tentu lebih mengetahuinya walaupun hanya dalam hati.

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5214260

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar