Pages

Mobil Menanjak Sendiri di Pegunungan Banyumas Bukan karena Magnet



Banyumas - Teka-teki mengenai adanya medan magnet di pegunungan Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sedikit terkuak. Dengan menggunakan alat Gaoss Meter, tidak terbukti adanya medan magnet di area tersebut.

"Setelah kita melakukan pengamatan dengan menggunakan alat gaoss meter di area tersebut tidak menunjukkan adanya medan magnet," kata dosen Geologi Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman, Mochammad Azis, kepada detikcom, Rabu (20/04/2011).

Sebelumnya, warga sempat digemparkan dengan semua jenis kendaraan roda empat yang saat dimatikan dapat berjalan mundur ketika melalui jalan yang tidak jauh dari obyek wisata Baturaden, kaki gunung Slamet.

Di lokasi yang akhirnya menjadi 'tempat wisata' gratis itu, sejumlah warga yang penasaran pun menjajal mobilnya. Alangkah terkejutnya mereka saat mobil yang dimatikannya tersebut dapat berjalan mundur di jalan yang menanjak.

Menurut Azis, jalan menanjak yang selama ini diindikasikan mengandung daya medan magnet hanya berjarak 20 meter. Ketika diuji dengan menggunakan kendaraan roda empat, memang berjalan mundur seperti menanjak.

"Selain kita teliti dengan menggunakan 'gross meter'. Di area ini terdapat kemiringan ke arah selatan sekitar 2 derajat. Dan kenapa warga terkejut saat mobilnya berjalan mundur seperti menanjak. Itu semua karena ilusi optik," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, pihaknya bersama dengan para mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik akan melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan alat 'Geo Magnet' untuk lebih memastikan apakah di area tersebut mengandung magnet.

"Nanti kalau sudah sepi dan tenang dari warga sekitar yang melihat. Saya dan para mahasiswa akan melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan alat 'geo magnet' untuk menyelidiki bawah permukaan di area tersebut," ungkapnya.

Dia juga tidak menampik jika bebatuan di area tersebut memang mengandung daya magnet dari medium hingga strong karena bebatuan di wilayah tersebut berupa lava andesit.

"Makanya nanti kita akan melakukan penelitian lanjutan," tambahnya.




sumber

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar